Thursday, May 25, 2017

terapi gestal



TERAPI GESTALT

Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Analisis Perubahan Tingkah Laku
Dosen Pengampu : Drs. Tri Leksono, Ph, S.kom, M.Pd. Kons
Dibuat Oleh:
Wafa Amrullah           (1401016024)
Anis Lud Fiana           (1401016026)
Nur Sholihah               (1401016028)
Imamul Choiroh          (1401016030)


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016



       I.            PENDAHULUAN
Terapi Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick S (Fritz) Perls adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. Karena bekerja terutama diatas prinsip kesadaran, terapi gestalt berfokus pada apa dan baaimana tingkah laku dan pengalaman disini dan sekarang dengan memadukan bagian-bagian kepribadian yang terpeah dan tak diketahui.
Asumsi dasar teori gestalt adalah bahwa individu-individu mampu menangani sendiri masalah-masalah hidupnya secara efektif. Mereka membuat penafsiran-penafsiran sendiri, menciptakan pertanyaan-pertanyaan sendiri, dan menemukan makna-maknanya sendiri. Maka disini akan dibahas tentang apa itu teori gestalt.
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Riwayat Hidup Tokoh Terapi Gestalt ?
B.     Bagaimana Konsep Utama Terapi Gestalt?
C.     Bagaimana Tehnik Terapi Gestalt ?
D.    Bagaimana Proses Terapeutik Serta Peran dan Fungsinya ?
 III.            PEMBAHASAN
A.    Riwayat Hidup Tokoh Terapi Gestalt
 Frederick S (Fritz) Perls (1893-1970) merupakan pendiri dan pengembang terapi Gestalt. Beliau lahir di Berlin dari keluarga kelas menengah kebawah Yahudi dia mengaku sebagai sumber dari banyak dari sumber kesulitan dari orang tuanya. Meskipun dia dua kali tidak lulus dari kelas 7 dan di keluarkan dari sekolah karena ada masalah dengan pihak penguasa dan akhirnya bisa menyelesaikan pendidikannya  dengan mengantongi gelar M.D (Medical Doctor ) dengan spesialisasi psikiatri. Pada tahun 1916 dia bergabung dengan Angkatan Darat Jerman dan bertugas sebagai dokter pada perang dunia 1.
Seusai perang, Perls bekerja di Goldstein Institute untuk perawatan  Prajurit yang Cidera Otak di Frankrfurt. Melalui asosiasi inilah dia melihat pentingnya manusia sebagai suatu kesatuan dan bukan sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang berfungsi terpisah-pisah.Ia kemudianpindah ke Viena dan melalui latihan Psikoanalitiknya. Dia ada analisis oleh Wilhelm Reich, seorang Psikanalis  yang merintis metode pemahaman diri dan perubahan kepribadian dengan jalan menangani tubuh. Dia juga disupervisi oleh bebrapa tokoh kunci dari gerakan psikoanalitik termasuk Karen Horney.
Pearl melepaskan diri dari tradisi psikoanalitik sekitar waktu ia beremigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1952. Ia kemudian mendirikan New York Institute for Gestalt Terapi pada tahun 1952. Padaa akhirnya dia menetap di Big Sar, California, dan memberikn lokakarya dan seminar di Esalen Institute, menunjukkan dirinya sebagai innovator di bidang psikoterapi.Disini Pearls menanamkan dampak pada rakyat, sebagian melalui kontak personal di kegiatan lokakaryanya.
            Secara pribadi Pearl adalah vital dan juga membingungkan. Pada umumnya orang akan memberikan respon terhadapnya dngan rasa kagum atau bersifat konfrontatif dan memandangnya sebagai orang yang memenuhi kebutuhan pribadinya  deengan jalan berlagak. Secara berbeda-beda ia dipandang sebagai penuh pemahaman, cerdik, pandai, provokatif, manipulative, bersikap permusuhan, banyak tuntutan dan pemberi inspirasi. Sayangnya beberapa orang yang menghadiri lokakaryanya menjadi pengikut dari sang “guru”. Kemudian pergi untuk menyebarluaskan ajarannya tentang terapi Gestalt. Meskipun dalam salah satu bukunya Pearl menyebutkan kepeduliannya terhadap mereka yang secara otomatis berfungsi sebagai terapis Gestal dan menjadi promotor terjadinya ketidakaslian pendekatan itu, ternyata menurut banyak orang dia hanya berbuat sedikit saja untuk menjatuhkan semangat para penganut ajaran secara membabibuta ini.[1]
B.     Konsep Utama Terapi Gestalt
Pandangan Gestalt tentang kodrat manusia, seperti yang telah kita lihat berakar dari falsafah ekstensial dan fenomenologi. Pandangan ini menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab, kesatuan pribadi, dan mengalami cara-cara yang menghambat kesadaran.
Asumsi dasar dari terapi gestalt adalah bahwa para individu dapat menangani sendiri poblema hidup mereka secara efektif, terutama apabila mereka memanfaatkan secara tuntas kesadaran mereka akan apa yang terjadi dalam diri dan sekitar mereka. Oleh karena adanya problem-problem tertentu dalam perkembangan, orang yang membentuk berbagai cara untuk menghindari problema itu dan oleh karenanya dalam pertumbuhan pribadi mereka mengalami jalan buntu.
Bagi Perls, tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Karena masa lalu telah pergi dan masa depan belum terjadi,maka saat sekaranglah yang terpenting. Guna membantu klien untk membuat kontak dengan saat sekarang, terapis lebih suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan ”apa” dan “bagaimana” ketimbang “mengapa”, karena pertanyaan mengapa dapat mengarah pada pemikiran yang tak berkesudahan tentang masa lampau yang hanya akan membangkitkan penolakan terhadap saat sekarang.
Konsep dasar pendekatan Gestalt adalah Kesadaran, dan sasaran utama Gestalt adalah pencapaian kesadaran. Menurut buku kesadaran meliputi:
1.      Kesadaran akan efektif apabila didasarkan pada dan disemangati oleh kebutuhan yang ada saat ini yang dirasakan oleh individu
2.      Kesadaran tidak komplit tanpa pengertian langsung tentang kenyataan suatu situasi dan bagaimana seseorang berada di dalam situasi tersebut.
3.      Kesadaran itu selalu ada di sini-dan-saat ini. Kesadaran adalah hasil penginderaan, bukan sesuatu yang mustahil terjadi.[2]

C.     Tehnik Terapi Gestalt
            Mengenai tujuan terapi Gestalt, Ivey et al (1987)  mengatakan agar seseorang lebih menyadari kehidupannya dan tanggung jawab terhadap arah kehidupannya. Corel (1991) mengatakan mengenai tujuan Gestalt : untuk membantu pasien mencapai penyadaran pada setiap saat pengalamannya. Untuk merangsang pasien agar menerima tanggung jawabnya mengenai dukungan dari dunia dalamnya sendiri yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dukungan dari dunia luar. George dan Cristiani (1981) juga mengatakan hal ini mengenai tujuan terapi Gestalt dan menambahkan tujuan lainnya yakni agar pasien bisa mencapai intregasi dalam dirinya sebagai pribadi dengan kepribadian yang terintegrasi secara keseluruhan.[3]
Terapi Gestalt bisa dilakukan dengan beberapa tehnik sebagai berikut :
1.      Permainan dialog
           Terapi gestalt menaruh pada perhatian yang besar pada pemisahan dalam fungsi kepribadian. Yang paling utama adalah pemisahan antara : “top dog” dan “underdog”. Tehnik kursi kosong adalah suatau cara untuk mengajak klien agar mengeksternalisasi introyeksinya. Dalam tehnik ini dua kursi diletakkan ditengah ruangan. Terapis meminta klien untuk bermain peran.
2.      Berkeliling (membuat lingkaran)
           Dimana klien diminta untuk berkeliling ke anggota-anggota kelompokknya dan berbicara atau melakukan sesuatu dengan setiap anggota itu. Maksud tehnk ini adalah untuk menghadapi, memberanikan, dan berexperimen dengan tingkah laku yang baru.
3.      Saya memikul tanggung jawab
           Dalam tahap ini, terapis meminta untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian menambahkan pada pernyataan itu kalimat “ dan saya bertanggung jawab untuk ini”.
4.      Saya memiliki rahasia
           Tehnik ini dimaksudkan untuk mengekplorasi perasaan-perasaan berdosa dan malu. Terapis meminta pada klien untuk berkhayal tentang suatu rahasia pribadi yang terjaga dengan baik.
5.      Bermain proyeksi
           Dalam permainan ini terapis meminta klien yang meangatakan “saya tidak bisa mempercayaimu” untuk memainkan peran sebagai orang yang tidak bisa menaruh kepercayaan guna menyingkapkan sejauh mana ketidakpercayaan itu menjadi konflik dalam dirinya.
6.      Pembalikan
           Teori yang melandasi tehnik pembalikan adalah teori bahwa klien terjun kedalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan dan menjalin hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau diingkarinya. Oleh karena itu tehnik ini bisa membantu para klien untuk mulai menerima atribut-atribut pribadinya yang telah dicoba diingkarinya.
7.      Ulangan
           Banyak pemikiran yang merupakan pengulangan. Dalam fantasi, kita mengulang-ulang peran yang kita anggap masyarakat mengharapkan kita memainkannya. Ketika tiba saat menampilkannya, biasanya kita mengalami demam panggung atau kecemasan yakni kita takut tidak mampu memainkan peran kita itu dengan baik.
8.      Melebih-lebihkan
           Permainan ini berhubungan dengan konsep peningkatan kesadaran atas tanda-tanda dan isyarat halus yang dikirimkan oleh seseorang melalui bahasa tubuh, gerakan, sikap badan, dan mimic muka. Klien diminta untuk melebih-lebihkan gerakannya atau mimik wayahnya secara berulang-ulang.
9.      Bisakah anda tetap dengan perasaan ini?
           Tehnik ini bisa digunakan pada klien menunjukkan pada perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin menghindarinya. Terapis mendesak klien untuk tetap dengan atau menahan perasaan yang ingin dihindarinya itu.
D.    Proses Terapeutik Serta Peran dan Fungsi
Pada dasarnya terapi Gestalt pertemuan eksistensial antar orang, dan dari pertemuan itu klien cenderung untuk bergerak kearah tertentu. Arah itu,a atau ssaran umum dari proses Gestalt diberikan garis besarnya oleh Zinker (1978) sebagai pertumbuhan lanjut dari pertemuan terapeutik murni, maka diharapkan klien akan:
a.       Maju kearah peningkatan kessadaran akan diri.
b.      Secara bertahap mangansumsikan kepemilikan pengalaman (sebagai lawan dari menjadikan orang lain bertanggung jawab akan yang mereka pikirkan, rasakan, dan lakukan).
c.       Mengembangkan kemampuan dan memiliki nilaiyang akan membuat mereka berpuas diri dengan kebutuhan mereka sendiri tanpa harus melanggar hak orang lain.
d.      Menjadi sadar akan seluruhn perasaannya.
e.       Belajar untuk menerima tanggung jawab akan apa yang mereka lakukan, termasukmenerima konsekuensi akan semua tingkah laku mereka.
f.       Beranjak dari dukungan dari luar menuju dukungan internall yang makin meningkat.
g.      Masih juga mampu meminta danmendapatkan pertolongan dari oranglain serta memberikan pertolongan kepada orang lain.
Bidikan langsung dari proses gestalt diarahkan pada mendaptkan kesadaran.  Tanpa kesadaran, klien tidak memiliki kapasitas untuk bisa mengubah kepribadian .dengan kesadaran mereka memiliki kapasitas untuk menghadapi dan menerima bagian keberadaan mereka yang mereka ingkari dan berhubungan dengan pengalaman dan realitas.
Fungsi penting dari terapi gestalt adalah menaruh perhatian pada bahasa tubuh si klien. Bahasa non verbal klien memberi petunjuk bagi konselor suatu informasi yang banyak, oleh karena mereka sering menghayati perasaan yang oleh klien sendiri tidak disadari. Perls menulis bahwa postur tubuh klien, gerakannya, isyarat tubuh,, suara keragu-raguan, dan sebagainya mengutarakan citera yang sesungngguhnya. Dia memperingatkan bahwa bohong dan bahwa apabila terapis berorientasi pada pada apa yang dikatakan ia tidak mendapatkan esensi orang itu. Komunikasi yang riil adalah lebih dari apa yang diutarakan oleh kata-kata.
Selain menaruh perhatian pada bahasa non verbal klien, konselor gestelt memberi tekanan pada hubungan antara pola bahasa dan kepribadian. Pendekatan ini mengisyaratkan bahwa pola bicara klien sering kali merupakan ungkapan perasaannya, pikirannya, dan sikapnya. Pendekatan ini memfokuskan pada kebiasaan berbicara yang terbuka sebgai sarana untuk meningkatkan kesadran klien akan diri mereka sendiri, terutama dengan meminta kepadanya untuk mencatat apakah kata-kata mereka kongruen dengan apa yang mereka alami atau malahan menjauhkan mereka dari emosi mereka.
Fungsi dari konselor Gestalt adalah secara halus berkonfrontasi dengan klien dengan jlan intervensi-intervensi yang menolong mereka untuk menjadi sadar akan akibat pola bahasa mereka. Dengan memfokuskan pada bahsa, klien bisa meningkatkan kesadaran mereka akan apa yang dialami pada saat sekarang dan akan cara mereka menghindari kontak dengan pengalaman disini dan sekarang.[4]
 IV.            KESIMPULAN
Pandangan Gestalt tentang kodrat manusia, seperti yang telah kita lihat berakar dari falsafah ekstensial dan fenomenologi. Pandangan ini menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab, kesatuan pribadi, dan mengalami cara-cara yang menghambat kesadaran.
Terapi Gestalt bisa dilakukan dengan beberapa tehnik sebagai berikut : Permainan dialog, Berkeliling (membuat lingkaran), Saya memikul tanggung jawab, Saya memiliki rahasia, Bermain proyeksi, Pembalikan, Ulangan, Melebih-lebihkan, Bisakah anda tetap dengan perasaan ini?.
Fungsi dari konselor Gestalt adalah secara halus berkonfrontasi dengan klien dengan jlan intervensi-intervensi yang menolong mereka untuk menjadi sadar akan akibat pola bahasa mereka. Dengan memfokuskan pada bahsa, klien bisa meningkatkan kesadaran mereka akan apa yang dialami pada saat sekarang dan akan cara mereka menghindari kontak dengan pengalaman disini dan sekarang.
















DAFTAR PUSTAKA

Corey, Gerald,  Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi, (California: Pacifi Grove :1990)
Gunary, D , Konseling dan Psikoterapi (Amsterdam : 1992)
Subandy,  M.A, Psikoterapi ( Yogyakarta : 2002)



[1] Gerald, Corey, Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi, (California: Pacifi Grove :1990), hlm 326

[2]M.A Subandy, Psikoterapi ( Yogyakarta : 2002), hlm 96
[3] D. Gunary, Konseling dan Psikoterapi (Amsterdam : 1992), hlm 187-188
[4] Gerald, Corey, Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi, (California: Pacifi Grove :1990), halm 336-345

No comments:

Post a Comment