Tuesday, May 23, 2017

tujuan dan fungsikonseling agama





TUJUAN DAN FUNGSI KONSELING AGAMA
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Bimbingan Konseling Agama
Dosen Pengampu : Maryatul Kibtiyah, M.Pd

Logo_uin_walisongo.png

Disusun oleh

Anis lud fiana             (1401016026)
Wafa amrullah             (1401016027)
Nur sholihah                (1401016028)
Imamul choiroh           (1401016030)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016


I.                   PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu program pendidikan yang diarahkan kepada usaha pembaharuan pendidikan nasional. Jika dilihat fungsi dan tujuan bimbingan konseling secara mendalam, maka jelas urgensi bimbingan dan konseling sangat besar bagi usaha pemantapan arah dalam berbagai bidang yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Konseling agama bukanlah penyuluh agama dalam artian penerangan agama seperti  yang dilakukan juru penerang agama atau pegawai departemen agama (Islam). Penerangan agama lebih merupakan penyampaian informasi kepada umum, sedangkan konseling agama merupakan pekerjaan yang sifatnya khusus berupa pemberian bantuan psikologis. Maka dari itu dimakalah ini akan membahas tentang tujuan dan fungsi bimbingan konseling agama.


II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana tujuan dari Bimbingan dan konseling Agama?
B.     Apa saja fungsi dari Bimbingan dan konseling Agama?

III.             PEMBAHASAN
A.    Tujuan konseling agama
Tujuan yang ingin dicapai melaui bimbingan dan konseling islam adalah agar fitrah yang dikaruniakan Allah kepada individu bisa berkembang dan berfungsi dengan baik, sehingga menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu mengaktualisasikan apa yang diimaninya dalam kehidupan sehari-hari, yang tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap hukum-hukum Allah dalam melaksanakan tugas ke khalifahan dibumi, dan ketaatan dalam ibadah dengan mematuhi segala perintahnya dan mejahui larangannya.


Beberapa rumusan tujuan konseling islam menurut beberapa ahli seperti berikut ini :
Munandir berpendapat tujuan konseling Islam ialah membantu seseorang untuk mengambil keputusan dan membantunya menyusun rencana guna melaksanakan keputusan itu. Dengan  keputusan itu ia bertindak atau berbuat sesuatu yang kontradiktif sesuai dengan perilaku yang didasarkan atas ajaran agama.
Dalam masalah konseling islam dibidang pekerjaan dan karir, Mohamad Surya memiliki tujuan:
a.       Agar individu memiliki kemampuan intelektual (pengetahuan) yang diperlukan dalam pekerjaan dan karirnya.
b.      Agar memiliki kemampuan dalam pemahaman, pengelolaan, pengendalian, penghargaan dan pengarahan diri.
c.       Agar  memiliki pengetahuan  atau informasi tentang lingkungan.
d.      Agar mampu  berinteraksi dengan orang lain.
e.       Agar mampu mengatasi masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
f.       Agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan kaidah-kaidah ajaran islam yang berkaitan dengan pekerjaan dan karir.
Berdasarkan pandangan tentang unsur dan kedudukan manusia Badawi mengemukakan tujuan konseling islam yaitu:
a.       Agar manusia dapat berkembang secara serasi dan optimal unsur raga,  rohani serta jiwanya, berdasar ajaran islam.
b.      Agar unsur rohani serta jiwa individu berkembang serasi dan optimal: akal/ piker, kalbu /rasa, dan nafsu yang baik / karsa, berdasar atas ajaran islam.
c.       Agar berkembang secara serasi dan optimal unsur kedudukan individu dan sosial, berdasar atas ajaran islam.
d.      Agar berkembang secara serasi dan optimal unsur manusia sebagai mahluk yang sekarang hidup didunia dan kelak akan hidup di akhirat, berdasar atas ajaran Islam.
Dilihat dari masalah bimbingan dan penyuluhan agama. M. Arifin melihatnya dari dua tujuan pokok, yaitu:
a.       Membantu siterbimbing supaya memiliki religious reference (sumber pegangan keagamaan) dalam pemecahan problem.
b.      Membantu siterbimbing agar dengan kesadaran serta kemauan bersedia mengamalkan ajaran agamanya.
Sedangkan menurut Zulkifli Akbar mengemukakan bahwa Konseling Islami bertujuan membantu individu memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya atas dasar petunjuk ajaran islam agar ia dapat memperoleh kebahagiaan  hidup dunia dan akhirat.[1]
Secara garis besar dan umum tujuan konseling islami itu: “ membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat. ”Membantu manusia “mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya” dimaksudkan membantu mewujudkan diri sesuai dengan hakikat manusia, untuk menjadi manusia yang memiliki keselarasan perkembangan unsur-unsur dirinya dan pelaksanaan fungsi atau kedudukannya sebagai mahluk Allah, mahluk social dan mahluk berbudaya. Seperti dalam al-Quran Qs Al-Baqarahayat 30 dan Al-Ahzab 72:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpah   kan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."QS. Al baqarah 30
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat [1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul     amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh” QS.alahzab 72[2]
Dalam dimensi intelektual, konseling islami bermaksud membantu klien/konseli untuk meningkatkan daya intelektualnya dalam menerima dan memahami masalah. Karena manusia memiliki potensi yang baik atas anugrah Allah, sehingga ia harus beriktiar secara mandiri menyelesaikan masalahnya. Seperti dalam Al-quran QS.Al-Balad 10. Qs. Asy-Syam 8 dan at-tin 4:[3]
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalanQS. Al-Balad 10
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.”Qs.Asy-Syam8
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .” at-Tin 4
Secara garis besar dan umum tujuan konseling Islam dirumuskan “membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat”. Tujuan jangka pendek yang diharapkan bisa dicapai melalui konseling model ini adalah terbinanya fitrah-iman individu hingga membuahkan amalshaleh yang dilandasi dengan keyakinan yang benar bahwa :
1)      Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan patuh pada segala aturan-Nya.
2)      Selalu ada kebaikan(hikmah)dibalik ketentuan(taqdir) Allah yang berlaku atas dirinya.
3)      Manusia adalah hamba Allah, yang harus beribadah hanya kepada-Nya sepanjang hayat.
4)      Ada fitrah (iman) yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia, jika fitrah itu dipelihara dengan baik akan menjamin kehidupannya didunia dan akhirat.
5)      Esensi iman bukan sekedar ucapan dengan mulut, tapi lebih dari itu adalah membenarkan dengan hati, dan mewujudkannya dalam amal perbuatan.
6)      Hanya dengan melaksanakan syariat agama secara benar, potensi yang dikaruniakan Allah kepadanya bisa berkembang optimal dan selamat dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
7)      Agar individu bisa melaksanakan syariat Islam dengan benar, maka ia harus berupaya dengan sungguh-sungguh untuk  memahami dan mengamalkan kandungan kitab suci al-Qur’an dan sunah rasul-Nya.[4]
B.     Fungsi bimbingan dan konseling islam
Dengan memperhatikan tujuan umum dan khusus bimbingan dan konseling islam dapat dirumuskan fungsi dari bimbingan dan konseling islam itu sebagai berikut :
1.      Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
2.      Fungsi kuratif atau korektif, yakni membantu individu memecahkan masalah yang dihadapi atau dialami.
3.      Fungsi preservatif, yakni membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu bertahan lama.
4.      Fungsi developmental atau pengembangan, yakni membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau manjadi lebih baik sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah baginya.[5]















IV.             KESIMPULAN
Tujuan yang ingin dicapai melaui bimbingan dan konseling islam adalah agar fitrah yang dikaruniakan Allah kepada individu bisa berkembang dan berfungsi dengan baik, sehingga menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu mengaktualisasikan apa yang diimaninya dalam kehidupan sehari-hari, yang tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap hukum-hukum Allah dalam melaksanakan tugas ke khalifahan dibumi, dan ketaatan dalam ibadah dengan mematuhi segala perintahnya dan mejahui larangannya.
Sedangkan fungsi dari bimbingan dan konseling agama meliputi Fungsi preventif, Fungsi kuratif atau korektif, Fungsi preservatif, Fungsi developmental atau pengembangan.
V.                PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih membutuhkan penyempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran kami kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Besar harapan kami semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca dan pemakalah khususnya.











DAFTAR PUSTAKA

Al quran digital
Akhyar, Syaiful, Lubis, Konseling Islami, (Yogyakarta: eLSAQ Press, 2007)
Anwar Sutoyo, Bimbingn Dan Konseling Islam (TeoridanPraktik), (Semarang: PustakaPelajar, 2013)
Ema Hidayat, Optimalisasi BKI bagi PMKS (Semarang: 2013)



[1]SyaifulAkhyarLubis, KonselingIslami, (Yogyakarta: eLSAQ Press, 2007), hal 111-112
[2] Al quran digital
[3]SyaifulAkhyarLubis, KonselingIslami, (Yogyakarta: eLSAQ Press, 2007), hal 113-114
[4] Anwar Sutoyo, Bimbingn Dan Konseling Islam (TeoridanPraktik), (Semarang: PustakaPelajar, 2013) hal 207-208
[5]Ema Hidayat, Optimalisasi BKI bagi PMKS (Semarang: 2013), hal 11-18

No comments:

Post a Comment